Kau adalah gambaran dari kesederhanaan
Tak begitu kokoh pun tak begitu rapuh
Kadang ayah membenarkan genteng yang bocor
Ibu lebih sering menyapu lantai
Kakak tak jarang memberimu cat warna pada dinding
Aku salah satu penghunimu
Yang cuma bisa menjadi sekedar penghuni
Lebih tepatnya menjadi pengagummu
Aku merasakan damai di dalammu
Meskipun tak jarang air mataku jatuh di lantaimu
Tapi lebih sering derai tawa menghiasi setiap ruanganmu
Sudah berapa lama aku pergi
Masih kah kau seperti dulu
Menghangatkan di kala dingin
Menyejukan di kala panas
Aku sudah terlalu nyaman di sini ditempatku sekarang
Tapi bukan berarti aku tak nyaman dipelukmu
Terkadang dalam kenyamananku
aku masih berfikir adakah tempat pulang yang lebih nyaman ?
Itu kamu, aku masih setia.